Rabu, 11 November 2015

Mengabstraksi Teks Berita

Mengabstraksi Teks Berita

NASA Ikut Cari MH370

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) bergabung dalam pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang Sabtu, 8 Maret 2014. Area pencarian pun diperluas sampai ke Samudera Hindia.

Juru Bicara NASA Alard Beutel mengatakan Badan Antariksa Amerika tersebut juga akan mengkaji strategi digunakan dengan melibatkan 25.000 sukarelawan secara online.

Salah satu caranya dengan menggunakan temuan gambar dari satelit dan pesawat luar angkasa. Sebelumnya satelit Tiongkok menangkap tiga objek yang diduga berasal dari pesawat tersebut. Kegiatan yang bisa ditangkap oleh kamera, yang menggunakan aset berbasis ruang, seperti bumi-Observing-1 (EO-1) satelit dan kamera di Stasiun Antariksa Internasional.

NASA juga akan mengirimkan data ke Geological Survey’s Earth Resources Observations and Science Hazard Data Distribution System, yang telah membantu penanganan berbagai bencana internasional, seperti bencana banjir di Inggris beberapa waktu yang lalu.

Berdasarkan pernyataan Menteri Transportasi Malaysia, Hishammudin Hussein, pencarian dilakukan lebih ke timur dari Laut Tiongkok Selatan ke Samudera Hindia bersama pihak-pihak dari negara lain.

Banyak analisis dan temuan dari media tentang nasib pesawat tersebut bermunculan. Temuan yang paling menguatkan adalah pembajakan. Sejauh ini, Hishammudin mengaku bahwa transponder pesawat memang tidak mengeluarkan sinyal.

Ada pula yang menulis pesawat terbang hingga Kepulauan Andaman. Hal ini mengindikasikan bahwa pesawat dikendalikan oleh orang yang memiliki kemampuan terbang yang mumpuni.

(Sumber: Solopos, Sabtu Pon, 15 Maret 2014, halaman 5)

Jumat, 05 September 2014

Membuat Teks Cerita Pendek



Pemuda Desa yang Sukses
Karya : Parikesit Pranagita
Hari memang masih belum pagi dan matahari belum menampakkan sinarnya. Tetapi, pemuda desa ini sudah bersiap-siap untuk pergi berjualan ke kampung-kampung. Ia memang bukan pedagang namun yang dilakukan pemuda bernama Tono  untuk membantu ibunya mencukupi kebutuhan sehari-hari. Ayahnya sudah meninggal saat Tono berusia 8 tahun. Kini Tono sudah SMA dan bercita-cita untuk bekerja di Ibukota. Ibunya memang tidak memaksakan Tono untuk bekerja.
Setiap pagi Ia menjajakan makanan ke kampung-kampung kalau tidak habis biasanya di setorkan ke Pasar Induk. Memang keuntungan yang didapat tidak terlalu banyak tetapi uang itu cukup untuk membiayai uang sekolah Tono. Setelah selesai, Ia pulang ke rumah lalu bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Walaupun harus membantu ibunya berjualan, tetapi prestasi Tono di sekolah bsa dibilang sangat baik. Tak pernah sekalipun Ia mendapat peringkat dibawah 3. Tono tidak minder dengan teman-temanya yang sebagian besar berasal dari kalangan mampu. Ya, Tono sangatdekat dengan teman-teannya, namun ada juga temannya yang iri atas kepintarannya. Gurunya pun mengecap Tono dengan predikat anak baik-baik.
Suatu ketika Tono lulus dari SMA dengan nilai sangat tinggi, bahkan Ia mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya ke Universitas ternama di Ibukota. Sungguh senangnya Tono saat itu, tetapi  Ibunya tiba-tiba jatuh sakit dan harus ditemani. Tono pun bingung apakah Ia harus menerima beasiswa itu atau menjaga Ibunya. Satu minggu lagi Ia harus sudah segera memberikan jawaban atas penerimaan Beasiswa itu. Setiap hari Ia terus merenung dan akhirnya memutuskan untuk menolak tawaran tersebut dan memilih untuk tinggal bersama Ibunya yang sedang sakit. Mendangar keputusan Tono itu Ibunya sedih dan sesekali meneteskan air mata. Dalam hati Ibunya berkata “Demi Ibunya anakku harus mengurungkan niatnya untuk melanjutkan pendidikan yang selama ini sudah ia cita-citkan”.
Satu hari sebelum Ia harus memberikan jawaban, Ibunya menghampiri Tono dan mengatakan sesuatu.”Ton, pergilah dan terima beasiswa itu. Itukan yang sudah kamu impikan selama ini”. “Tapi, Bu. Kalau aku pergi bagaimana dengan Ibu. Siapa yang menjaga Ibu?” ,  jawab Tono. “ Ibu ini kan masih sangat sehat lagipula Ibu masih bisa jalan dan dapat bekerja”. “Sudah, Bu. Keputusanku sudah bulat, dan aku tidak ingin menjadi anakb durhaka yang meninggaklkan Ibunya sendirian demi kepentinganku sendiri.” .  “Salah satu kebahagian seorang Ibu adalah ketika melihat anaknya sukses dan mendapatkan pekerjaanb. Sudah sekarang Ibu akan kemas pakainmu yang akan kamu bawa besok.” Mendengar perkataan Ibunya, Tono tidak dapat berkata apa-apa lagi. Malamnya Tono memberi jawaban “ Baiklah aku akan besok pergi ke Universitas. Tapi Ibu harus berjanji agar tetap sehat dan jangan terlalu lelah kalau bekerja.”
Keesokan harinya, Tono pun berangkat dengan membawa tas berisi beberapa pakaian dan barang-barang lainnya. Sebelum pergi, tak lupa Ia memeluk Ibunya. “Semoga sukses di Ibukota.” Bisik Ibunya. “ Ayo, Ton Cepat berangkat. Nanti kita terlambat.” Teriak Pak Muji guru yang akan mendampingi Tono.
Lima Tahun kemudian
Beberapa tahun telah berlalu, kini Tono sudah bukan pemuda desa lagi. Tampilannya berubah menjadi pegawai kantor di salah perusahaan ternama. Ia sekarang bekerja sebagai seorang Kepala Administrasi di perusahaan itu. Saat Tono kembali ke kampung halamnya, Ibunya kaget dan sontak memluk Tono. Lalu Ia berkata pada Ibunya “Sekarang aku sudah sukses,Bu. Tetapi masih ada satu keinginan yang belum aku capai, yaitu ingin membahagiakan Ibu. Sekarang maukah Ibu tinggal bersamaku di Ibukota. Di sana Ibu dapat tinggal dengan tenang dan tidak perlu bekerja lagi.” Tanpa berpikir panjang Ibunya langsung menerima tawaran dari anak semata wayangnya itu.”
Dan setelah itu, Tono membawa ibunya tinggal bersama dengannya di ibukota.

SELESAI